IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI DI KECAMATAN DANUREJAN KOTA YOGYAKARTA

Merintha Suryapuspita, Johar Ma’muri

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana implementasi e-money untuk penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah. Namun sistem e-money cenderung digunakan oleh kelas ekonomi menengah ke atas. Menariknya, sejak 2017 pemerintah Indonesia juga telah melaksanakan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk program pengentasan kemiskinan menggunakan e-money. Untuk mendukung terlaksananya program tersebut, Presiden Republik Indonesia telah menyetujui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai. Salah satu obyek atau kota percontohan untuk pelaksanaannya adalah Yogyakarta. Salah satu kecamatan di Yogyakarta adalah Danurejan. Danurejan memiliki target 590 keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan wawancara dan analisis dokumen. Studi ini menemukan bahwa pelaksanaan implementasi Bantuan Pangan Non-Tunai telah secara keseluruhan berjalan dengan baik. Apalagi jika dibandingkan dengan program sebelumnya yaitu Program Beras Sejahtera  yang tidak menggunakan e-money. Dari hasil penelitian pada variabel komunikasi antar stakeholder terkait; karakteristik organisasi pelaksana; lingkungan sosial, politik, dan ekonomi; dan sikap/kecenderungan dari implementor sudah baik. Sedangkan, pelaksanaan variabel standar dan sasaran kebijakan, dan sumber daya penerapan dilapangan perlu ditingkatkan.

Kata Kunci : Non Tunai, BPNT, Kemiskinan

 

Abstract

This study aims to explain how the government is implementing e-money for poverty reduction. However, the e-money system tends to be used by the upper middle class. Interestingly, since 2017 the Indonesian government has also implemented Non-Cash Food Assistance (BPNT) for poverty alleviation programs using e-money. To support the implementation of this program, the President of the Republic of Indonesia has approved Presidential Regulation Number 63 of 2017 concerning the Distribution of Non-Cash Social Assistance. One of the objects or pilot cities for its implementation is Yogyakarta. One of the districts in Yogyakarta is Danurejan. Danurejan has a target of 590 families. The method used in this research is qualitative, with an interview approach and document analysis. This study found that the implementation of Non-Cash Food Assistance has been running well overall. Especially when compared to the previous program, the Prosperous Rice Program, which did not use e-money. From the research results on the communication variables between related stakeholders; the characteristics of the implementing organization; social, political and economic environment; and the attitude / tendency of the implementor is good. Meanwhile, the implementation of standard variables and policy targets, and field application resources need to be increased.

Keyword : Cashless, BPNT, Povety


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.56681/da.v17i2.29

Article Metrics

Abstract view : 222 times
PDF - 137 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Ilmiah Dinamika Administrasi (MIDA) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Wijayakusuma Purwokerto