Penyimpangan Dalam Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965): Kekuasaan Presiden Soekarno yang Tak Terbatas

Abstract

Penelitian ini bermasksud untuk mengkaji dan menelaah situasi politik yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) khususnya terkait dengan kekuasaan Presiden Soekarno yang tak terbatas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kekuasaan dan teori kepemimpinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyimpangan selama masa Demokrasi Terpimpin, antara lain adanya pembentukan MPRS, kedudukan presiden yang tidak terbatas, pembubaran DPR dan pembentukan DPR-GR, pembentukan DPAS, pembentukan Front Nasional, dll. Sedangkan faktor-fator penyebab adanya penyimpangan kekuasaan yang terjadi masa Demokrasi Terpimpin antara lain adalah masa kekuasaan presiden yang terbatas pada masa Demokrasi Parlementer dan pemikiran radikal Soekarno yang menganggap bahwa rakyat Indonesia yang sangat beragam harus dipimpin dengan cara pemusatan kepemimpinan agar dapat menyamakan pandangan dan tidak menimbulkan permasalahan dengan adanya perbedaan pendapat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyimpangan kekuasaan pada masa demokrasi terpimpin bukan secara instan, namun merupakan buah pemikiran Soekarno sejak muda dan demokrasi terpimpin memberikan kesempatan bagi Soekarno untuk merealisasikan pemikirannya yang berujung pada adanya penyimpangan-penyimpangan kekuasaan.