REGIONALISME ARSITEKTUR PADA DESAIN PENGEMBANGAN ISLAMIC CENTER DI CILACAP

Autor(s): Kukuh Iva khusna, Wita Widyandini, Dwi Jati Lestariningsih
DOI: 10.53810/jt.v25i1.524

Abstract

Abstrak
Di Indonesia, Agama Islam merupakan agama dengan jumlah paling banyak pemeluknya 86,93%, sedangkan pemeluk agama Islam di Kabupaten Cilacap mencapai 98,49%. Konsekuensinya adalah adanya kebutuhan ruang (bangunan/kawasan) untuk menampung kegiatan umat Islam tersebut. Islamic Center Al Munawwarah di Kota Cilacap merupakan salah satu pusat untuk mewadahi kegiatan umat Islam yang perlu dikembangkan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan observasi lapangan untuk mencari data primen dan kajian literature untuk mendapatkan data sekunder. Analisis data menggunakan metode diskriptif kualitatif. Teknik komparasi diterapkan untuk mendapatkan desain yang sesuai dengan standar, sedangkan rancangan dengan membuat narasi grafis.
Hasil dari penelitian adalah penerapan regionalisme arsitektur ditampilkan pada bentuk atap bangunan utama (masjid) berbentuk tajug bersusun 3 yang diputar 90o, sedangkan bangunan lain menggunakan bentuk limasan dan tajug, sesuai dengan bangunan yang ada di lingkungan sekitar. Sebagai eye catcher dilengkapi dengan menara bentuk atap tajug.

Kata Kunci : Islamic Center, Kabupaten Cilacap, Regionalisme Arsitektur

Abstract
In Indonesia, Islam is the religion with the largest number of adherents, 86.93%, while adherents of Islam in Cilacap Regency reach 98.49%. The consequence is the need for space (buildings/areas) to accommodate the activities of Muslims. Al Munawwarah Islamic Center in Cilacap is one of the centers to accommodate Muslim activities that needs to be developed.
The research methods used is field observation to find primary data and literature review to obtain secondary data. Data analysis using qualitative descriptive methods. Comparison techniques are applied to obtain designs that comply with standards, and design by creating a graphic narrative.
The result are application of architectural regionalism is shown in the roof shape of the main building (mosque) in the form of a 3-tiered tajug rotated 90°, while other buildings use pyramid and tajug shapes, in accordance with existing buildings in the surrounding environment. As an eye catcher, it is equipped with a tajug wailing tower.

Keywords: Islamic Center, Cilacap District, Architectural Regionalism

Full Text:

PDF