PEMBUATAN BAHAN BANGUNAN BATA MERAH SECARA BERKELANJUTAN DENGAN MEMINIMALKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Autor(s): EDY Poerwodihardjo, DWI ISTININGSIH
DOI: 10.53810/jt.v16i2.208

Abstract

Pembangunan yang terus menerus berjalan banyak memberikan peluang bagi industri pembuatan bata
merah semakin berkembang di daerah Sokaraja dan sekitarnya.Petani banyak yang beralih menjadi
pembuat atau pengrajin bata merah karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dalam waktu yang
lebih singkat.
Bila dieksploitasi secara massif dan tidak terkendali, maka industri bata merah akan menimbulkan
dampak kerusakan lingkungan berupa kerusakan tanah,oleh karena itu harus diupayakan bagaimana cara
pemanfaatan lahan untuk produksi bata merah secara berkelanjutan dengan meminimalkan kerusakan
lingkungan.
Industri bata merah yang berkembang akhir-akhir ini membawa dampak yang menyedihkan. Banyaknya
pembuat bata yang tidak peduli lingkungan, mengakibatkan kerusakan tanah pada lahan bekas industri
bata tersebut. Sawah dengan lubang-lubang yang dalam menjadi suatu pemandangan yang biasa yang
dapat kita temui di daerah Sokaraja dan sekitarnya. Petani mengambil “top soil†menjadi bata, dan terus
mengeruk dan menggali tanah untuk bahan bata. Beberapa pengrajin bahkan mengambil tanah sampai
kedalaman tertentu yang secara kontur lebih rendah dari selokan atau irigasi. Kondisi ini mengakibatkan
tanah kehilangan kesuburannya dan air menggenang karena tidak dapat mengalir. Akibatnya tanah susah
untuk ditanami kembali dan membutuhkan perbaikan sebelum ditanami, agar dapat menghasilkan panen
seperti semula.
Cara mencegah dan mengatasi kerusakan tanah dan lingkungan dengan pendekatan sosial budaya, dan
penyuluhan tentang pencegahan dan perawatan lahan
Kata kunci : bata, lingkungan, berkelanjutan

Full Text:

PDF