ANALISIS PENGGUNAAN TRAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON
DOI: 10.53810/jt.v25i1.521Abstract
Abstrak
Beton konvensional merupakan suatu komponen struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom dirancang untuk bisa menahan beban aksial tekan. Tras atau pozzolan adalah suatu jenis bahan galian yang berasal dari bahan pelapukan deposit vulkanik. Kegunaan Tras adalah untuk bahan baku batako, industri semen, campuran bahan bangunan dan semen alam. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kuat tekan pada beton dengan penggunaan tras dengan presentase 25%, 50%, 75% dan 100% dari besar pasir. Pembuatan 36 benda uji dimulai dengan perncanaan mix design dan pengujian material, untuk uji kuat tekan beton pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Hasil Penelitian pada umur 7 hari di semua variasi didapatkan nilai kuat tekan beton tertinggi dengan presentase 25% pada Benda Uji Tras 1 dan Benda Uji.Tras 2 dengan hasil 16,60 MPa untuk Tras berasal dari Desa Tuwel dan Desa Sridadi, untuk hasil penelitian pada umur 14 hari di semua variasi didapatkan nilai kuat tekan beton tertinggi dengan presentase 100 % pada Benda Uji Tras 1 dengan hasil 24,63 MPa untuk Tras berasal dari Desa Tuwel, dan untuk hasil Penelitian pada umur 28 hari di semua variasi didapatkan nilai kuat tekan beton tertinggi dengan presentase 75 % pada Benda Uji Tras 3 dengan hasil 28,63 MPa untuk Tras berasal dari Desa Pringanamba.
Kata Kunci : Beton, Kuat tekan, dan Tras
Abstract
Conventional concrete is the most important structural component in a building. A column structure is designed to withstand compressive axial loads. Tras or pozzolan is a type of mineral that comes from weathered volcanic deposits. The use of Tras is as a raw material for bricks, the cement industry, a mixture of building materials and natural cement. The problem of this research is how the compressive strength of concrete is affected by using tras with a percentage of 25%, 50%, 75% and 100% of the sand. The manufacture of 36 test objects began with mix design planning and material testing, to test the compressive strength of concrete at 7 days, 14 days and 28 days. The results of the research at the age of 7 days in all variations showed the highest concrete compressive strength value with a percentage of 25% in Test Objects Tras 1 and Test Objects Tras 2 with results of 16.60 MPa for Tras from Tuwel Village and Sridadi Village, for research results in at the age of 14 days in all variations, the highest concrete compressive strength value was obtained with a percentage of 100% in the Tras 1 Test Object with a result of 24.63 MPa for Tras from Tuwel Village, and for research results at the age of 28 days in all variations, the concrete compressive strength value was obtained. The highest percentage with a percentage of 75% was Tras 3 Test Object with a result of 28.63 MPa for Tras originating from Pringanamba Village.
Keywords: Concrete, Compressive Strength, and Tras
Beton konvensional merupakan suatu komponen struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom dirancang untuk bisa menahan beban aksial tekan. Tras atau pozzolan adalah suatu jenis bahan galian yang berasal dari bahan pelapukan deposit vulkanik. Kegunaan Tras adalah untuk bahan baku batako, industri semen, campuran bahan bangunan dan semen alam. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kuat tekan pada beton dengan penggunaan tras dengan presentase 25%, 50%, 75% dan 100% dari besar pasir. Pembuatan 36 benda uji dimulai dengan perncanaan mix design dan pengujian material, untuk uji kuat tekan beton pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Hasil Penelitian pada umur 7 hari di semua variasi didapatkan nilai kuat tekan beton tertinggi dengan presentase 25% pada Benda Uji Tras 1 dan Benda Uji.Tras 2 dengan hasil 16,60 MPa untuk Tras berasal dari Desa Tuwel dan Desa Sridadi, untuk hasil penelitian pada umur 14 hari di semua variasi didapatkan nilai kuat tekan beton tertinggi dengan presentase 100 % pada Benda Uji Tras 1 dengan hasil 24,63 MPa untuk Tras berasal dari Desa Tuwel, dan untuk hasil Penelitian pada umur 28 hari di semua variasi didapatkan nilai kuat tekan beton tertinggi dengan presentase 75 % pada Benda Uji Tras 3 dengan hasil 28,63 MPa untuk Tras berasal dari Desa Pringanamba.
Kata Kunci : Beton, Kuat tekan, dan Tras
Abstract
Conventional concrete is the most important structural component in a building. A column structure is designed to withstand compressive axial loads. Tras or pozzolan is a type of mineral that comes from weathered volcanic deposits. The use of Tras is as a raw material for bricks, the cement industry, a mixture of building materials and natural cement. The problem of this research is how the compressive strength of concrete is affected by using tras with a percentage of 25%, 50%, 75% and 100% of the sand. The manufacture of 36 test objects began with mix design planning and material testing, to test the compressive strength of concrete at 7 days, 14 days and 28 days. The results of the research at the age of 7 days in all variations showed the highest concrete compressive strength value with a percentage of 25% in Test Objects Tras 1 and Test Objects Tras 2 with results of 16.60 MPa for Tras from Tuwel Village and Sridadi Village, for research results in at the age of 14 days in all variations, the highest concrete compressive strength value was obtained with a percentage of 100% in the Tras 1 Test Object with a result of 24.63 MPa for Tras from Tuwel Village, and for research results at the age of 28 days in all variations, the concrete compressive strength value was obtained. The highest percentage with a percentage of 75% was Tras 3 Test Object with a result of 28.63 MPa for Tras originating from Pringanamba Village.
Keywords: Concrete, Compressive Strength, and Tras
