Tradisi Carok dalam Hukum Pidana berbasis Pendekatan Holistik Antropologi Hukum
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Arianto, Henry: Tradisi Carok Pada Masyarakat Madura, 4 September 2012.
Bustami, Latif. “Carok: Konflik Kekerasan dan Harga diri Orang Madura”. 2002.
E.G Singgih. “Apakah Manusia itu?: Misi gereja dan reapresiasi nilai budaya daerah Madura” Setia: MajalahTeologi No.2 Tahun 1987/1988.
Erie Hariyanto, Carok VS Hukum Pidana Indonesia (Proses Transformasi Budaya Madura Kedalam Sistem Hukum Indonesia), KARSA, Vol. XII No. 2 Oktober 2007.
Husken, Frans, 2003, Orde Zonder Order: Kekerasan dan Dendam di Indonesia 1965 – 1998, Yogyakarta: LKis Yogyakarta.
Kurniawan, Joeni Arianto, 2014, Hukum Adat dan Problematika Hukum Indonesia, Perspektif Hukum, Vol. 7 No. 2 November 2007.
Madura dalam empat jaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi Islam: Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta: Gramedia
Mahrus Ali, Akomodasi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Madura Mengenai Penyelesaian Carok Dalam Hukum Pidana, Jurnal Hukum, Vol. 17, No. 1 Januari 2010.
R. Soesilo, 1991, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP): Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Bogor: Politeia Bogor.
Retno Hastijanti, Pengaruh Ritual Carok Terhadap Pemukiman Tradisional Madura, Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33 No. 1, Juli 2005.
Sumardianta, 2009, Simply amazing: inspirasi menyentuh, bergelimang makna, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wignjodipuro, Surojo, 1982, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat, Jakarta: Gunung Agung.
Wiyata, Latief, 2002, Carok: konflik kekerasan dan harga diri orang Madura. Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.51921/wlr.v6i1.276
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Wijayakusuma Law Review |