PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMADATAN PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON AC-WC MENGGUNAKAN UJI MARSHALL

Autor(s): Ferdinandes Eddy Poerwodihardjo, Dwi Istiningsih, Alya Qothrun Nada
DOI: 10.53810/jt.v24i1.478

Abstract

Abstrak
Jalan merupakan prasarana infrastruktur dasar yang dibutuhkan manusia untuk dapat
melakukan pergerakan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Namun pada umumnya jalan mengalami
kerusakan sebelum mencapai umur rencana. Kerusakan jalan dapat terjadi salah satunya akibat proses
pemadatan campuran aspal yang dilakukan dilapangan tidak pada temperatur yang tepat karena
terjadinya perubahan suhu. Hal ini kerap terjadi pada saat proses pengangkutan campuran (hotmix) ke
lokasi penghamparan dan juga faktor cuaca.
Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh variasi temperatur saat proses pemadatan
pada campuran aspal beton terhadap karakteristik Marshall yang meliputi stabilitas, flow, Void in Mineral
Agregat (VMA), Void in The Mix (VIM), Void Filled with Asphalt (VFA), dan Marshall Quotient (MQ),
dengan variasi temperatur pemadatan yaitu 95°C, 105°C, 115°C,125°C, san 135°C. Variasi kadar aspal
yang digunakan untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variasi temperatur pemadatan pada aspal beton
berpengaruh terhadap kekuatan benda uji yang telah diuji dengan Marshall test. Bisa terlihat jelas pada
grafik stabilitas, VMA, VIM, dan MQ yang nilainya cenderung turun serta pada grafik kelelehan (flow)
dan VFA yang cenderung naik. Suhu ideal pada proses pemadatan aspal beton didapat pada suhu 125°C
dan 135°C.
Kata kunci: AC-WC, Temperatur Pemadatan, Marshall

Full Text:

PDF