ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN AIR PORI PADA TANAH LUNAK DI BAWAH PILED - GEOGRID SUPPORTED EMBANKMENT

Autor(s): Adhe Noor Patria
DOI: 10.53810/jt.v9i2.39

Abstract

Intisari

            Tanah lunak banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa kendala sering dijumpai saat konstruksi sedang dibangun di atas tanah ini seperti sukarnya pemadatan tanah dan konsolidasi tanah dalam waktu yang cukup lama. Konsolidasi berkaitan dengan nilai tekanan air pori tanah dan tekanan air pori berlebih di dalam tanah yang timbul saat beban luar bekerja. Perubahan tekanan air pori yang terjadi di dalam tanah diteliti lebih lanjut oleh peneliti agar dapat diketahui lebih lanjut pengaruhnya terhadap konsolidasi.

            Analisis yang dilakukan berupa simulasi numeris terhadap trial embankment yang telah dibangun di salah satu sisi ruas jalan Kendal Kaliwungu, Semarang. Pengukuran tekanan air pori riil di lapangan dilakukan pada tanah dasar di bawah trial embankment tanpa perkuatan (normal embankment). Setelah dilakukan validasi kemudian dilakukan simulasi numeris untuk mengukur tekanan air pori pada tanah dasar setelah embankment diberi perkuatan berupa floating pile dan geogrid pada dasar embankment. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Plaxis versi 7.2.

            Hasil penelitian menujukan bahwa pada reinforced embankment dengan model rigid embankment, nilai excess pore water pressure terbesar di bawah embankment berada pada area C (kedalaman 13 m) yaitu sebesar -17,895 kPa sedangkan pada area lain cukup kecil yaitu sebesar -0,1512 kPa pada area A (kedalaman 0,5 m) dan sebesar 8,1457 kPa pada area B (kedalaman  9m). Pada model interface embankment, nilai excess pore water pressure terbesar di bawah embankment berada pada area C (kedalaman 13 m) sebesar -15,079 kPa sedangkan pada area lain cukup kecil yaitu sebesar 0,7438 kPa pada area A (kedalaman 0,5 m) dan sebesar 1,085 kPa pada area B (kedalaman 9 m).

Kata Kunci :  embankment, konsolidasi, excess pore water pressure

Full Text:

PDF