Pusat Batik Banyumasan Dengan Pendekatan Kearifan Lokal Di Purwokerto

Autor(s): Atiyah Barkah, Aqmarina Safitri
DOI: 10.53810/jt.v17i2.276

Abstract

Batik menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan dibudidayakan. Batik sudah diakui oleh masyarakat Internasional (UNESCO) ditetapkan sebagai ‘Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)’. Purwokerto merupakan penghasil batik khas Banyumasan yang memiliki potensi wisata batik yang menyebar membuat wisatawan kurang efisien waktu dalam menjangkau titik-titik lokasi industri batik tersebut. Permasalahan yang muncul pada perancangan Pusat Batik Banyumasan di Purwokerto adalah bagaimana upaya untuk merencanakan dan merancang Pusat Batik Banyumasan yang mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan wisata batik yang efisien bagi wisatawan. Tujuannya adalah untuk memenuhi wadah kegiatan yang berhubungan dengan informasi dan promosi, penjualan, serta produksi dan penjualan Batik Banyumasan dengan pendekatan Kearifan Lokal. Desain arsitektur yang sesuai dengan perencanaan pusat batik ini menggunakan metode pendekatan aspek Kearifan Lokal karena mempertimbangkan aspek kearifan lokal yang masih ada di lingkungan setempat. Konsep pusat batik ini akan menerapkan konsep Kearifan Lokal terhadap bangunan yang mencakup konsep zona ruang, orientasi bangunan, bentuk dan tampilan bangunan, serta struktur bangunan yang erat kaitannya dengan unsur Kearifan Lokal.
Kata Kunci:Batik, Batik Banyumasan, Pusat Batik, Purwokerto, Kearifan Lokal.

Full Text:

PDF