ANALISA TINGKAT PELAYANAN JALAN SIMPANG BERSINYAL DENGAN PROGRAM MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA (MKJI) 1997 (STUDY KASUS SIMPANG EMPAT DKT PURWOKERTO)

Autor(s): PINGIT BROTO ATMADI
DOI: 10.53810/jt.v15i1.130

Abstract

Persimpangan adalah bagian yang tidak terpisahkan pada suatu system jaringan jalan,
sedang bentuk simpang dapat berupa simpang tiga (pertigaan) dan simpang lebih dari
pertemuan tiga ruas jalan bisa berupa simpang empat, simpang lima, simpang enam dan
seterusnya.
Dengan munculnya pusat kegiatan didekat simpang berupa penginapan dan hotel murah , maka pada
simpang empat tersebut volume lalu lintas menjadi bertambah (meningkat) hal tersebut
terjadi karena adanya tarikan dan bangkitan lalu lintas di daerah simpang empat tersebut, ini
terlihat dengan adanya kemacetan kendaraan pada simpang DKT.
Dengan bantuan Program MKJI’97 dapat dianalisa tingkat pelayanan jalan yang
masuk simpang, yaitu ruas jalan HR. Benyamin, ruas jalan Overste Isdiman, ruas jalan Dr.
Suharso dan ruas jalan Dr. Angka.
Pada kondisi optimum besarnya derajat kejenuhan menjadi > 0,8, ini tidak sesuai
dengan yang disarankan oleh MKJI’97, dan juga berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS), pada tahun 2013 – 2014 pertumbuhan sebesar 13,36 % untuk sepeda motor, 7,14 %
untuk kendaraaan ringan dan 8 % untuk kendaraan berat. Dengan mengambil salah satu
alternative, yaitu dengan pemindahan sebagian arus lalu lintas dan pelebaran jalan pada ruas
jalan Oveste Isdiman sebesar 1 m, maka untuk umur lima tahun mendatang didapat derajat
kejenuhan sebesar < 0,85, sehingga dengan alternatif ini diharapkan arus lalu lintas pada
simpang DKT dapat menjadi aman dan nyaman bagi pengguna jalan.
Kata kunci : Kapasitas, Derajat kejenuhan

Full Text:

PDF