MESJID SAKA TUNGGAL SEBAGAI RUANG RITUAL KOMUNITAS ISLAM ABOGE DI DESA CIKAKAK BANYUMAS

Autor(s): WITA WIDYANDINI, YOHANA NURSRUWENING
DOI: 10.53810/jt.v15i1.129

Abstract

Mesjid Saka Tunggal Baitussalam di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten
Banyumas didirikan oleh Mbah Mustolih pada tahun 1288 dan dianggap sebagai mesjid
tertua di Indonesia. Mesjid Saka Tunggal Cikakak memiliki keunikan-keunikan yang tidak
dimiliki oleh mesjid lainnya. Pertama, dilihat dari arsitektur bangunannya. Mesjid ini
dibangun dengan hanya menggunakan satu tiang (saka) yang memikul beban keseluruhan
mesjid. Kedua, masyarakat yang tinggal di sekitar Mesjid Saka Tunggal merupakan
komunitas Islam Aboge yang menganut ajaran Kejawen. Sebagai penganut Kejawen,
komunitas Aboge pun banyak melakukan ritual-ritual Kejawen-nya. Sehingga ada dugaan
bahwa Mesjid Saka Tunggal Cikakak sebagai pusat lingkungan permukiman, juga berfungsi
sebagai ruang ritual bagi komunitas Islam Aboge Cikakak.
Kata kunci : mesjid, Saka Tunggal, ruang ritual, Islam Aboge

Full Text:

PDF