Penafsiran Konsep Nusyuz (Studi Putusan di Pengadilan Agama Purbalingga)
Abstract
Untuk      mengetahui penafsiran    hakim    Pengadilan     Agama Purbalingga  terhadap  ketentuan  berbakti  lahir dan batin  kepada  suami  di dalam  batas-batas yang  dibenarkan  oleh  Hukum  Islam  .Metode pendekatan   yang  digunakan  adalah  yuridis normatif..  Data yang diperoleh  akan dianalisis secara  normatif  kualitatif  Kesimpulan:   basil penelitian     ini  menunjukan    bahwa   dalam praktek  penyelesaian  perkara  perkawinan  di Pengadilan   Agama  tidak  selalu  sikap  dan tindakan   seorang     isteri        yang    tidak melaksanakan  kewajibannya  berupa  berbakti lahir dan bathin kepada suaminya dalam batas- batas  yang  dibenarkan   agama  dinyatakan sebagai  nusyuz.  Dalam  menginterpretasikan ketentuan   KHI  tentang  berbakti  lahir  dan bathin  dalam  batas-batas   yang  dibenarkan agama  dari  seorang  isteri  kepada  suaminya, ternyata   para   hakim   Pengadilan    Agama banyak   berbeda   pandangan.       Adanya perbedaan  interpretasi  tersebut,  mengakibat- kan  adanya  perbedaaan  dalam  menentukan
_ kriteria-kriteria   nusyuz,  dan  perbuatan- perbuatan yang tergolong nusyuz, seperti perbuatan  isteri berbuat zina dengan  pria lain, isteri meninggalkan  rumah kediaman  bersama
dalam  waktu   yang   lama  tanpa  izin  dari suaminya, isteri menolak berbubungan  intim dengan suaminya tanpa alasan yang sah, isteri menolak menempati rumah yang disediakan suami.Â
Â
Kata kunci:Â Perkawinan, Â Nusyuz, Â Isteri.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.51921/chk.v17i43.35
ALAMAT REDAKSI:
Majalah Ilmiah Jurnal Cakrawala HukumUniversitas Wijayakusuma PurwokertoJl. Raya Beji Karangsalam No.25, Dusun III, Karangsalam Kidul, Kec. Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53152 Contact Person = 085778166646 | Email = hukum@unwiku.ac.id |