PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN AUDIT INTERN TERHADAP FRAUD (STUDY KASUS PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH YANG ADA DI PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS)

Abstract

ABSTRAK

 Semua organisasi, apapun jenis, bentuk, skala operasi dan kegiatannya memiliki risiko terjadinya fraud atau kecurangan. Penyelenggara Negara rentan terhadap terjadinya fraud. Dari hasil temuan  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), terdapat sebanyak 2.537 masalah yang berdampak terhadap keuangan negara senilai Rp9,87 triliun sepanjang semester II 2015.  Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan penelitian asosiatif kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 70 responden yang terdiri dari pegawai yang mengurusi keuangan. Data yang diperoleh menggunakan analisis regresi linier berganda.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengendalian intern berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fraud yang terlihat dari nilai uji t dengan nilai probabilitas pengendalian intern yaitu 0,004, yang lebih  kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (2,971) > t tabel (1,995), artinya adalah jika semakin baik pengendalian intern maka fraud yang terjadi di OPD Kabupaten Banyumas semakin kecil terjadi. Audit intern berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Fraud, hal ini terlihat dari nilai uji t dengan nilai probabilitas audit intern yaitu 0,001, yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (4,506) > t tabel (1,995), artinya adalah jika semakin baik audit intern maka fraud yang terjadi di OPD Kabupaten Banyumas semakin kecil terjadi. Pengendalian intern dan audit intern berpengaruh secara bersama terhadap fraud di OPD Kabupaten Banyumas yang ini terlihat dari Uji F, diperoleh hasil bahwa F hitung > F tabel yaitu 37,176 > 3,13 dan nilai probabilitasnya (<0,001)  <  0,05. Sementara dari nilai R square (0,512), pengaruh pengendalian intern dan audit intern secara bersama-sama terhadap Fraud di Pemerintah Kabupaten Kabupaten adalah sebesar 51,2 % sedangkan sisanya 48,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kedua variabel independen dalam penelitian ini.

Kata kunci : Fraud, Pengendalian Intern, Audit Intern. 

ABSTRACT

All organizations, regardless of type, form, scale of operations and activities are at risk of fraud or fraud. State organizers are vulnerable to fraud. From the findings of the Supreme Audit Agency (BPK), there are 2,537 problems affecting the state finance worth Rp9, 87 trillion during the second half of 2015. Type of research conducted is to use quantitative associative research. The research was carried out by distributing questionnaires to 70 respondents consisting of employees in charge of finance. Data obtained using multiple linear regression analysis.

From the result of the research, it is found that internal control has negative and significant influence to fraud which is seen from t test value with internal control probability value that is 0,004, less than 0,05 and t value (2,971)> t table (1,995) If the better internal control then the fraud that occurs in OPD Banyumas Regency smaller occur. Internal Audit has negative and significant effect on Fraud, it can be seen from t test value with internal audit probability value is 0.001, which is smaller than 0.05 and t value (4.506)> t table (1.995), that means if it is better Internal audit then the fraud that occurred in OPD Banyumas Regency smaller happened. Internal control and internal audit affect together to fraud in OPD Banyumas Regency seen from Test F, obtained result that F count> F table that is 37,176> 3,13 and probability value (<0,001) <0,05. While the value of R square (0,512), the influence of internal control and internal audit together to Fraud in District Government of Banyumas is equal to 51,2% while the rest 48,8% influenced by other factors outside both independent variable in this research. .
Keywords: Fraud, Internal Control, Internal Audit